Akupunktur
Barangkali, inilah perawatan paling populer yang telah Anda ketahui. "Akupunktur menjalankan hubungan tubuh dan pikiran untuk membantu pasien mengatasi rasa sakit," ujar Dr Traci Purath, MD, Direktur Medis di Comprehensive Headache Care, Wheaton Franciscan Medical Group di Franklin, Wisconsin. Beberapa jarum akan ditusukkan pada titik-titik tertentu di leher, kening, dan pipi, untuk mengalihkan rasa sakit. Jarum-jarum ini sangat tipis dan lentur sehingga Anda tidak akan merasakannya menembus kulit. Setelah diakupunktur, ia mengatakan, pasien biasanya akan merasakan relaksasi di sekujur tubuh. Tubuh terasa enteng, dan Anda jadi enak tidur.
Seks
Anda pernah menolak ajakan bercinta dari suami dengan alasan pusing? Mungkin Anda perlu mengubah strategi karena bercinta justru dapat melenyapkan sakit kepala! “Endorfin alami, dan hormon-hormon penghilang rasa sakit memang dilepaskan saat Anda mengalami orgasme, yang akan membantu Anda untuk rileks dan tenang," ujar Dr Purath. Namun, efeknya ini akan cepat berlalu. Jadi Anda harus tetap menyiapkan obat penghilang rasa sakit yang biasa Anda konsumsi.
Olahraga
Jika sakit kepala Anda terjadi secara rutin, mungkin ini saatnya Anda harus menjadikan olahraga bagian dari gaya hidup Anda. “Ketika Anda banyak bergerak, Anda meningkatkan stamina, mengurangi stres, dan tidur lebih nyenyak," kata Jan Brandes, MD, asisten guru besar klinis di bidang neurologi, Vanderbilt University. “Semakin keras latihannya—joging, jalan cepat, atau berenang—makin berkurang sakitnya," tambahnya. Namun jika Anda menderita migrain, latihan secara rutin justru dapat membuatnya makin parah.
Air
Ini resep manjur yang sebenarnya sudah Anda ketahui sejak dulu. Minumlah 8 gelas air putih setiap hari karena dehidrasi adalah penyebab sakit kepala yang utama. “Ketika tubuh tidak memiliki cukup banyak air, tubuh akan mulai menahan cairan yang sudah tersimpan, dan mencari berbagai cara untuk memberitahukan bahwa tubuh sudah kekurangan cairan (dengan adanya sakit kepala itu)," kata Dr Purath. Begitu merasa sakit kepala, segeralah untuk minum banyak air putih. Namun, jangan sampai berlebihan; kelebihan cairan dapat mengurangi kadar elektrolit dan sodium dalam tubuh Anda.
Ngemil
Lapar juga sering menyebabkan Anda pusing. Sayangnya, Anda sering kali tidak sadar bahwa perut Anda kosong karena terlalu sibuk bekerja. Ketika tubuh tidak mendapatkan asupan makanan, kadar gula darah akan menurun, menyebabkan Anda mengalami sakit kepala hipoglisemik. Artinya, tubuh mulai menuntut asupan makanan. Makan makanan ringan yang renyah, seperti apel, akan segera menghilangkan rasa sakit, dan membantu kadar gula darah kembali normal. Hindari cemilan, seperti candy bar, untuk mengganti gula darah karena hal itu justru akan membuat Anda menuntut lebih banyak, demikian menurut Dr Purath. Makanan yang tidak disarankan adalah pisang karena pisang justru memicu sakit kepala.
Kafein
Selain mampu mengusir kantuk, secangkir kopi pada pagi hari juga memiliki manfaat lain. Sejumlah kafein dapat membantu mengontrol sakit kepala. Hal itu dijelaskan Dr Brandes. Di samping itu, kafein juga dapat membantu tubuh untuk menyerap pengobatan migrain dengan lebih baik melalui lapisan perut. Kafein juga dapat mengendalikan rasa sakit pada serangan sakit kepala dengan mempersempit pembuluh darah. Meskipun demikian, untuk sebagian orang kafein justru menyebabkan sakit kepala. Jadi, konsumsilah dengan hati-hati.
Tidur
Tidak semua orang mendapatkan kemewahan untuk bisa tidur 8 jam sehari. Tidur kurang dari 8 jam inilah yang kerap menyebabkan sakit kepala. Tubuh kita membutuhkan tidur lelap (tanpa terganggu) setidaknya 7 jam sehari untuk menyegarkan dan mengisi kembali dirinya agar rasa sakit menghilang. Dr Purath menyarankan untuk berpegang pada jadwal tidur yang rutin, dan bangun pada jam yang sama setiap hari. Tidur berlebihan atau kurang, meskipun hanya 1 atau 2 jam, dapat memicu migrain.
Biofeedback
Biofeedback dilakukan dengan memonitor respons tubuh terhadap rasa sakit, dan memeriksa kemampuan untuk mengontrol perasaan sehingga rasa sakit dapat diatur. Elektroda dihubungkan ke kening, lengan bawah, dan leher (area-area yang paling tegang selama sakit kepala terjadi), lalu dikaitkan ke monitor sehingga Anda bisa melihat otot-otot yang meregang. Tak lama, otak akan mengingat bagaimana otot berkontraksi, dan berusaha mengendurkannya. Sesi ini harus dilakukan 6-8 kali agar memperoleh hasilnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar