Dalam 2 hari belakangan ini, televisi ramai memberitakan adanya outbreak baru, Mexico flu. Di Narita airport, semua penumpang yang berasal dari Mexico dan Amerika harus melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu sebelum boleh memasuki Jepang, dan tour tour dengan tujuan Mexico juga terpaksa harus dibatalkan. Mendengar berita ini, saya jujur jadi bingung.... rasanya belakangan ini macam macam jenis flu baru ramai diberitakan, sampai sayapun sudah tidak mengerti lagi mana yang berbahaya, mana yang flu biasa dan sebagainya. Jadi saya putuskan, saya coba tulis saja deh, berharap kebingungan saya (dan mungkin pembaca lainnya) bisa sedikit terpecahkan.
Influenza virus dibagi menjadi 3 tipe, A, B dan C. Influenza virus tipe A dan B-lah yang biasanya bertanggung jawab menyebabkan wabah flu setiap tahunnya (seasonal influenza), sedangkan tipe C biasanya hanya menyebabkan gejala flu ringan dan jarang menyebabkan wabah. Untuk pandemic influenza yang belakangan ini merebak, tipe A influenza virus yang menjadi penyebab utamanya.
Tipe A influenza virus bisa dibagi lagi dalam beberapa strain, tergantung dari kombinasi 2 jenis protein yang terdapat di permukaan si virus, hemagglutinin (H) dan neuraminidase (N). Ada 16 jenis hemagglutinin dan 9 jenis neuraminidase, dan berdasarkan inilah tipe A influenza virus sendiri dibedakan strain-nya. Strain influenza virus tipe A yang saat ini diketahui menyerang manusia adalah H1N1, H1N2 dan H3N2. Strain H1N1 ini menyebabkan pandemic di tahun 1918 yang dikenal dengan “Spanish flu”.
Berdasarkan wikipedia, virus ini dikatakan sanggup membunuh hingga 25 juta orang hanya dalam waktu 25 minggu sejak terjadinya wabah (bandingkan dengan virus HIV/AIDS yang juga membunuh 25 juta orang tapi dalam 25 tahun). Begitu cepatnya virus menyebar dan membunuh sekian banyak orang menyebabkan pandemic ini digambarkan sebagai “the greatest medical holocaust in history”.
Outbreak virus H5N1 di manusia, mulai mendapat perhatian sejak kasus adanya satu keluarga yang terinfeksi di Thailand (2004), disusul di Vietnam (2004-2005), dan Indonesia (2006-sekarang) . Pada kasus di Indonesia, penyebaran infeksi tidak hanya karena kontak langsung dari burung ke manusia, tapi juga ditemukan adanya kemungkinan penyebaran dari manusia ke manusia yang menyebabkan kasus ini mendapat perhatian khusus dari banyak organisasi kesehatan dunia. Ada seorang teman saya yang kebetulan saat balik ke Jepang setelah pulang kampung sedang flu berat, dan demam. Segera diperiksa di Jepang, dan diketahui terinfeksi influenza virus tipe A. Meskipun tidak diperiksa lebih lanjut kepastian strain virus-nya, tapi ia sudah diwajibkan mengkonsumsi Tamiflu, dilarang berpergian keluar rumah sementara waktu, dan dipantau kesehatannya oleh badan kesehatan setempat sampai sembuh total. Salut dengan sikap protektif pemerintah Jepang disini.
Hong Kong flu atau lebih dikenal SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) sebenarnya bukan disebabkan oleh influenza virus, melainkan oleh SARS-coronavirus. Kasus SARS dimulai di Cina (akhir 2002), meninggalnya seorang pasien karena SARS ditutupi oleh pemerintah Cina sehingga terjadi outbreak di tahun 2003 dan dengan cepat SARS menyebar ke Hong Kong, Taiwan sampai Canada. SARS terutama fatal jika menyerang orang lanjut usia. Hingga kini, SARS masih dipantau dan berbagai riset terus berlangsung untuk menemukan pengobatan atau vaksin yang efektif untuk SARS.
Singapore flu, ….nah ini saya tidak tahu dimana letak kesalahannya. Saya sempat berpikir ini kembali terjadi outbreak SARS atau strain virus flu baru yang menimbulkan pandemic di Singapura. Ternyata setelah cek sana sini lebih lanjut, yang dimaksud dengan Singapore flu adalah penyakit tangan, mulut dan kuku (Hand Foot and Mouth Disease/HMFD) yang sama sekali berbeda dan tidak ada sangkut pautnya dengan influenza! Entah kenapa media Indonesia bisa menyebutnya Singapore flu, sungguh ini sangat tidak mendidik, dan menyesatkan masyarakat awam. Saya tidak akan membahas lebih lanjut si “Singapore flu” ini.
Outbreak Mexico flu ini juga mendapat perhatian luas karena berpotensi untuk menyebar dari manusia ke manusia. Berdasarkan investigasi, ditemukan pasien yang terinfeksi virus H1N1 ini justru tidak ada riwayat kontak langsung dengan burung, unggas, babi atau hewan peternakan lainnya. Selain itu, tidak seperti umumnya infeksi virus influenza yang berakibat fatal pada orang lanjut usia, infeksi virus baru ini justru berakibat lebih fatal pada orang orang muda yang masih sehat! Masih diselidiki lebih lanjut tentang hal ini. Oh ya satu lagi, virus ini tidak menular melalui makanan. Jadi tidak akan menular bila memakan ayam, babi dan sebagainya selama semua bahan makanan itu juga diolah dan dimasak dengan baik.
Ada lagi yang saya khawatirkan. Saat semua negara dengan cepat bertindak melakukan tindakan pencegahan terbaik agar virus ini tidak menyebar ke negaranya. Bahkan perdana menteri Jepang, Aso, juga sudah keluar di TV memberi pernyataan bahwa pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk melindungi warga negaranya. Di Indonesia…., susahnya mencari berita flu Mexico ini dan sepertinya baru ditanggapi dengan memberikan surat edaran kewaspadaan dini (berita: http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 04/26/2124305/ Depkes.Waspadai. Flu.Babi).
Yah apa boleh buat, kita harus memproteksi diri kita sendiri. Jangan sungkan memakai masker jika berpergian ke daerah yang rawan (peternakan misalnya), kontak dengan penderita flu atau bila kita sendiri sedang flu. Selain untuk kebaikan diri sendiri, ini juga untuk mencegah penularan ke orang orang di sekitar kita. Tutup mulut/hidung ketika batuk/bersin dan jangan lupa selalu mencuci tangan sesudahnya. Jangan buang dahak/ludah sembarangan. Sedapat mungkin hindari kontak dengan penderita flu, dan jika kita sendiri flu, jangan dipaksakan bekerja masuk kantor/sekolah, toh tidak bisa berkonsentrasi baik dalam pekerjaan tapi malah membuat si virus menyebar di antara rekan rekan kita sendiri.
Semoga apa yang di tulis bisa bermanfaat. Setidaknya dengan mengerti dan mengetahui apa yang sedang kita hadapi bisa membuat kita lebih “siap tempur” menghadapai si influenza ini.
Salam sehat,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar